Dampak Penggunaan Skincare Kecantikan
Dampak Penggunaan Skincare Kecantikan Aktris Jodie Comer telah diakui secara ilmiah sebagai wanita tercantik di dunia. Dengan kata lain, dia yakni wanita tercantik menurut ukuran ilmiah kesempurnaan fisik atau rasio emas phi. Hasil bagi yakni persamaan matematika yang digunakan dalam bangunan, seni, maupun pula manusia untuk mengukur daya tarik. Rasio ekstrim maupun pula rata-rata dinamai oleh ahli matematika Yunani kuno Euclid. Diasumsikan bahwa semakin dekat rasio wajah atau tubuh dengan 1,618 (phi), semakin baik penampilan mereka.
Menurut Comer adalah “pemenang yang jelas” ketika semua fitur wajah dinilai berdasarkan kesempurnaan fisik, Dr London. Bahkan “kesempurnaan” Comer telah dilampaui oleh Zendaya, Bella Hadid, dan Beyoncé. Tapi hampir semua orang mendapat nilai sempurna. “Comer mencapai skor keseluruhan tertinggi untuk posisi hidung dan bibir sebesar 98,7 persen, hanya 1,3 persen di bawah ideal,” kata Silva. Namun, rasio emas yang menentukan wanita tercantik di dunia masih bervariasi di berbagai belahan dunia. Selain Jodie Comer yang dianggap sebagai wanita tercantik di dunia menurut data ilmiah, berikut daftar lengkap wanita tercantik di dunia menurut sains:
- Jody Comer – 94,52%.
- Zendaya – 94,37%.
- Bella Hadid – 94,35%.
- Beyonce – 92,44%.
- Ariana Grande – 91,81%.
- Taylor Swift – 91,64%.
- Jourmaupun pula Dunn – 91,39%.
- Kim Kardashian – 91,28%.
- Deepika Padukone 91,22%.
- Ho Yong Jeong – 89,63%.
Dampak Penggunaan Skincare Kecantikan Dari Dalam Lebih Penting
Banyak wanita memiliki rasa percaya diri yang rendah karena merasa dirinya tidak cantik. Seorang wanita dengan kulit halus dianggap sebagai wanita cantik. Dengan pemikiran tersebut, banyak wanita berusaha untuk memenuhi standar kecantikan yang berkembang di masyarakat. Fenomena kecantikan, namun tercipta dalam masyarakat, menyebabkan munculnya visi kecantikan yang merupakan norma bagi wanita cantik. Banyak wanita mencoba menyesuaikan penampilan mereka dengan standar waktu agar dianggap cantik. Salah satunya yakni produk perawatan kulit. Namun, selektiflah dalam memilih produk perawatan kulit maupun pula pilihlah produk yang tepat untuk jenis kulit Anda.
Ada banyak jenis produk kulit seperti kosmetik, pasta gigi, pelembab, tabir surya, dll, semuanya dirancang untuk mempercantik pemakainya. Dalam penelitian ini, produk perawatan kulit menjadi salah satu kriteria penelitian karena banyak wanita yang menggunakan produk perawatan kulit untuk merawat maupun pula mempercantik penampilannya. Subyek penelitian ini yakni wanita dewasa sebelum waktunya. Karena ketika mereka dewasa, mereka memulai hidup baru. Selain itu, mereka lebih stabil pada orang dewasa daripada remaja. Di usia tua, sebagian besar wanita harus melakukan beberapa penyesuaian dalam hidup mereka, terutama dalam hal kecantikan. Gejala juga memainkan peran penting dalam hubungan. Orang yang menarik bergaul lebih baik daripada orang yang tidak menarik.
Semua Orang Punya Kelebihannya
Lingkungan seringkali menilai seseorang berdasarkan bentuk tubuh, wajah, jenis rambut, dll. Ketika seseorang menarik, mereka sering diperlakukan lebih baik atau dihormati. Sebaliknya, jika seseorang dalam kondisi fisik yang buruk, mereka dapat diperlakukan sebagai normal maupun pula bahkan kurang disukai (Hurlock, 1999). Oleh karena itu, banyak wanita berjuang dengan berbagai cara untuk menjadi cantik sesuai dengan cita-cita kecantikan masyarakat maupun pula berusaha diterima di lingkungannya. Ketika wanita berusaha membuat tubuhnya terlihat bagus menurut standar kecantikan hidup, dipahami bahwa seseorang harus berusaha terlihat bagus menurut standar hidup.
Seseorang tidak bisa dikatakan cantik jika hasil yang dicapai tidak memenuhi standar masyarakat. Alasan seperti itu menimbulkan pemahaman yang berbeda tentang kecantikan, karena ada perasaan bahwa kecantikan itu sangat sulit bagi semua wanita. Citra kecantikan organisasi atau standar kecantikan berfokus pada perubahan tubuh perempuan maupun pula membuat perempuan sadar diri, termasuk penampilan mereka. Sementara semua wanita berusaha mempercantik tubuh mereka, kebanyakan gagal melihat kecantikan yang berasal dari dalam. Mereka sibuk mengembalikan bentuk tubuh mereka, tetapi mereka lupa atau tidak peduli dengan pikiran, kecantikan, maupun pula moral mereka. Hasilnya penting, tetapi seseorang lebih berhasil mempromosikan kecantikan batin.
Kecantikan Berdasarkan Survey
Menurut survei yang dilakukan Real Beauty, sekitar 2.000 wanita dari Asia, termasuk Indonesia, berpartisipasi sebagai responden. Ternyata hanya 3% wanita Asia maupun pula hanya 1% wanita Indonesia yang berani mengatakan dirinya cantik. Pasalnya, kecantikan tradisional seringkali diekspresikan oleh wanita terkait dengan kondisi fisiknya, seperti tubuh langsing, kulit mulus, wajah cantik, maupun pula leher panjang, seolah menjadi syarat utama, sehingga banyak wanita yang tidak terpuaskan. Sebuah survei terhadap sekitar 500 orang di lima ibu kota Indonesia, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, maupun pula Memaupun pula menemukan bahwa sebagian besar wanita di lima kota tersebut lebih mementingkan faktor internal daripada faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan mereka. Stereotip yang selalu mengedepankan penampilan fisik telah memunculkan anggapan bahwa kecantikan hanya ada pada tubuh. Konsep yang ada tidak fokus pada inner beauty seseorang yang sama pentingnya dengan penampilan fisik. Dari kebenaran maupun pula peliknya persoalan perempuan, terutama perempuan pertama. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti pendapat wanita muda yang menggunakan produk perawatan kulit.
Kecantikan Fisik Maupun pula Batin
Di masa dewasa awal, individu harus mengambil tanggung jawab untuk menentukan kebiasaan gaya hidup mereka sendiri. Pola kehidupan pada masa dewasa jelas berbeda dengan pola kehidupan pada masa remaja. Perubahan gaya hidup dari masa remaja ke masa dewasa tentunya membawa sesuatu yang baru bagi semua wanita dewasa (Hurlock, 1999). Hal ini sesuai dengan Bradbury (1975) bahwa individu menemukan diri mereka di dunia baru pada usia 20-30 tahun. Dunia baru kedewasaan tentu berbeda dengan dunia remaja. Kedewasaan menuntut kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri, baik dalam tindakan maupun penampilan kita. Wanita dewasa harus bisa tampil maupun pula bertindak seperti wanita dewasa yang diharapkan masyarakat darinya. Ciri lain dari masa dewasa awal yakni amaupun pulaya perubahan nilai. Mereka harus mulai membentuk nilai-nilai baru (perubahan nilai) maupun pula beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupannya.
Tentu saja, perubahan hidup harus konsisten dengan harapan masyarakat (Hurlock, 1999). Wanita dewasa memiliki cara berpikir yang berbeda dengan gadis remaja maupun pula menghargai sesuatu yang lain, terutama kecantikan dalam hal ini. Beradaptasi dengan perubahan membutuhkan pikiran terbuka untuk memproses maupun pula berubah. Pada masa dewasa, penilaian terhadap suatu objek, dalam hal ini keindahan, menunjukkan kemampuan orang dewasa dalam mempertimbangkan berbagai aspek keindahan. Perubahan ini bersumber dari pengalaman maupun pula proses hubungan sosial yang dilalui oleh setiap individu. Ini juga memengaruhi cara individu memanmaupun pulag kecantikan. Ini mencakup dua dimensi: kecantikan fisik maupun pula kecantikan batin. Masa dewasa awal yakni langkah pertama dalam hidup untuk menjadi dewasa. Hal ini penting untuk perkembangan masa depan guna memenuhi peran orang dewasa Masa dewasa awal merupakan masa regulasi (Hurlock, 1999). Pada titik ini, diasumsikan bahwa individu dapat mulai mengatur dirinya sendiri maupun pula kehidupannya.